Apa Itu Las Aluminium

√ Apa Itu Las Aluminium? Alat, Bahan dan Prosedurnya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Las Aluminium? Alat, Bahan dan Prosedurnya. Aluminium telah terbukti sebagai bahan yang sangat berguna dalam aplikasi teknik seperti penerbangan, otomotif, dan fabrikasi lembaran logam. Keunggulannya terletak pada rasio kekuatan terhadap beratnya, ketahanan terhadap korosi, serta konduktivitas termal dan listrik yang baik.

Seperti logam lainnya yang digunakan dalam aplikasi serupa, kemampuan pengelasan menjadi sifat utama karena digunakan secara luas. Pengelasan aluminium merupakan keterampilan yang menantang dan membutuhkan pengetahuan serta latihan yang mendalam untuk dikuasai.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengelas aluminium, berbagai jenis pengelasan aluminium, serta praktik terbaik yang disarankan oleh para ahli industri.

Apa Itu Las Aluminium?

Pengelasan aluminium merupakan metode terbaik untuk merakit atau menyambung konstruksi serta produk yang terbuat dari bahan aluminium. Proses pengelasan ini khusus dilakukan untuk material aluminium.

Proses pengelasan aluminium membutuhkan persiapan dan keterampilan khusus dibandingkan dengan pengelasan pelat baja. Hal ini karena material aluminium memiliki titik lebur yang lebih rendah.

Jika lapisan pelindung yang melebur bercampur dengan hasil las, dapat menyebabkan cacat pada hasil las tersebut. Oleh karena itu, setiap pengelas aluminium harus memiliki sertifikasi yang sesuai.

Dalam proses pengelasan aluminium, penting untuk membersihkan permukaan material terlebih dahulu. Ini karena permukaan material sering kali mengandung aluminium oksida yang memiliki titik lebur yang lebih tinggi.

Peralatan Untuk Mengelas Aluminium

Berikut adalah beberapa peralatan yang diperlukan untuk mengelas aluminium:

  1. Mesin Las Tungsten Inert Gas (TIG): Digunakan untuk menghasilkan busur listrik yang stabil dan presisi tinggi saat mengelas aluminium. Mesin ini menggunakan elektroda tungsten yang tidak terkonsumsi selama proses pengelasan.
  2. Mesin Las Metal Inert Gas (MIG): Merupakan pilihan lain untuk mengelas aluminium, mesin ini menggunakan gas inert seperti argon atau campuran argon-helium untuk melindungi busur listrik dan hasil las dari kontaminasi oksigen dan nitrogen.
  3. Gerinda: Digunakan untuk membersihkan dan menyiapkan permukaan aluminium sebelum proses pengelasan. Gerinda membantu menghilangkan kotoran, karat, dan lapisan oksida dari permukaan logam.
  4. Regulator: Berfungsi untuk mengatur tekanan gas yang keluar dari tabung gas ke mesin las, memastikan aliran gas yang stabil dan sesuai selama proses pengelasan.
  5. Palu Chipping: Digunakan untuk membersihkan sisa-sisa slag atau splatter setelah pengelasan selesai, membantu menjaga hasil las yang bersih dan rapi.
  6. Tabung Gas: Menyediakan gas inert seperti argon atau campuran argon-helium yang diperlukan untuk melindungi busur listrik dan area pengelasan dari kontaminasi atmosfer.
  7. Alat Pelindung Diri: Meliputi helm pengelasan, sarung tangan, masker pernafasan, baju bengkel, sepatu safety, dan apron kulit. Alat ini penting untuk melindungi operator dari percikan panas, radiasi UV, dan potensi paparan gas berbahaya selama proses pengelasan.

Dengan menggunakan peralatan yang sesuai dan melaksanakan tindakan keamanan yang tepat, proses pengelasan aluminium dapat dilakukan dengan efisien dan aman.

Baca Juga :   √ Apa Itu Bearing? Jenis, Fungsi, Prinsip Kerja dan Bagian-Bagiannya

Bahan

Berikut adalah beberapa bahan yang digunakan dalam proses pengelasan aluminium:

  1. Filler Metal: Merupakan logam tambahan yang dilelehkan di antara dua bagian logam yang akan disambungkan selama proses pengelasan. Filler metal digunakan untuk mengisi celah antara dua permukaan logam dan membentuk sambungan yang kuat dan tahan lama.
  2. Elektroda Tungsten: Elektroda yang terbuat dari tungsten, digunakan dalam mesin las Tungsten Inert Gas (TIG). Elektroda ini tidak terkonsumsi selama proses pengelasan dan bertindak sebagai pembangkit busur listrik yang stabil antara elektroda dan material kerja.
  3. Gas Argon: Gas inert yang sering digunakan dalam proses pengelasan aluminium. Argon digunakan sebagai gas pelindung untuk melindungi area pengelasan dari kontaminasi atmosfer yang dapat mengakibatkan cacat pada hasil las.
  4. Gas Helium: Gas inert lainnya yang dapat digunakan sebagai alternatif atau campuran dengan argon dalam proses pengelasan aluminium. Helium sering digunakan untuk meningkatkan penetrasi dan kecepatan pengelasan, serta mengurangi risiko porositas dalam hasil las.

Dengan menggunakan bahan-bahan ini dengan tepat sesuai dengan prosedur yang benar, pengelasan aluminium dapat dilakukan dengan hasil yang berkualitas tinggi dan tahan lama.

Persiapan Las Aluminium

Sebelum melakukan pengelasan aluminium, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah persiapan sebelum proses pengelasan:

1. Cek Kalibrasi

Sebelum mesin las aluminium digunakan, penting untuk melakukan pemeriksaan kalibrasi terlebih dahulu. Hal ini sangat penting karena kalibrasi memengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan.

Jika kalibrasi mesin belum kedaluwarsa, dapat diasumsikan bahwa output dan parameter mesin masih sesuai, seperti voltase dan arusnya. Namun, jika kalibrasi telah kedaluwarsa, maka perlu segera melakukan kalibrasi ulang untuk memastikan mesin bekerja dengan optimal.

2. Pasang Kabel Las

Langkah kedua adalah memasang kabel las. Pastikan kabel las pada elektroda dan kabel massa terpasang dengan baik pada mesin las, kemudian hubungkan keduanya ke meja kerja atau bahan yang akan dilas.

Pada pengelasan aluminium TIG, polaritas yang direkomendasikan adalah Direct Current Electrode Positive (DCEP). Hal ini dikarenakan adanya proses pembersihan yang dilakukan oleh mesin las. Selain itu, mesin las dengan arus Alternating Current (AC) juga dapat digunakan sebagai alternatif.

3. Siapkan Filler Metal dan Elektroda

Langkah ketiga adalah menyiapkan filler metal dan elektroda. Pastikan filler metal dan elektroda yang akan digunakan dalam kondisi yang layak pakai. Jika terdapat korosi pada elektroda tungsten, pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu.

Selain itu, pemilihan jenis filler metal dan elektroda harus disesuaikan dengan kode atau prosedur pengelasan yang digunakan. Untuk pengelasan GTAW, jenis tungsten yang biasa digunakan adalah tungsten murni (pure tungsten). Pastikan untuk memilih bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi teknis untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal.

4. Pasang Tabung Gas

Langkah keempat adalah memasang tabung gas. Pengelasan aluminium umumnya menggunakan gas argon dengan kemurnian sekitar 99%. Selain itu, gas argon juga bisa dicampur dengan helium dalam proporsi sekitar 25%.

Pastikan tabung gas argon telah dipasang dengan baik, termasuk selang dan regulator yang terhubung ke bagian mesin las serta welding torch. Pastikan semua peralatan terpasang dengan aman dan sesuai agar proses pengelasan dapat berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang berkualitas.

5. Atur Arus Las

Langkah kelima adalah mengatur arus las. Arus las merupakan salah satu parameter utama dalam proses pengelasan. Pemilihan arus las harus disesuaikan dengan diameter elektroda, ketebalan material yang akan dilas, dan kecepatan perjalanan (travel speed).

Baca Juga :   √ Penyebab Kompresor Listrik Mati Serta Cara Memperbaikinya

Untuk pengelasan TIG, rentang arus yang biasa digunakan adalah antara 60 hingga 110A. Sedangkan untuk pengelasan MIG, rentang arus yang disarankan adalah antara 140 hingga 200A. Pastikan untuk memilih arus las yang sesuai dengan kondisi dan spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan agar hasil pengelasan menjadi optimal.

6. Bersihkan Aluminium

Langkah keenam adalah membersihkan aluminium. Aluminium merupakan material yang memiliki lapisan oksida aluminium pada permukaannya. Lapisan ini memiliki titik lebur yang lebih tinggi, sehingga penting untuk membersihkannya sebelum proses pengelasan dilakukan.

Proses pembersihan aluminium dapat dilakukan dengan menggunakan aseton. Caranya adalah dengan mengoleskan aseton ke permukaan aluminium, kemudian menyikatnya menggunakan sikat baja yang tahan karat. Pastikan untuk membersihkan dengan teliti agar permukaan aluminium bebas dari kotoran dan oksida, sehingga hasil pengelasan dapat menjadi lebih baik.

7. Pakai Alat Pelindung Diri (APD)

Langkah ketujuh adalah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama proses pengelasan. Seorang welder wajib menggunakan APD untuk melindungi diri dari berbagai kondisi berbahaya yang mungkin timbul selama proses pengelasan.

Proses pengelasan dapat menyebabkan bahaya seperti sinar las yang dapat merusak mata, risiko benda jatuh, percikan logam (spatter), serta paparan asap las yang berpotensi berbahaya bagi pernapasan. Oleh karena itu, penggunaan APD sangatlah penting.

Beberapa contoh APD yang dapat digunakan termasuk sarung tangan pengelasan untuk melindungi tangan dari panas dan percikan logam, helm pengelasan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar UV dan percikan logam, masker pernapasan untuk melindungi saluran pernapasan dari asap las, serta baju bengkel untuk melindungi tubuh dari panas dan percikan logam.

Proses Pengelasan Aluminium

Setelah menyelesaikan persiapan sebelum pengelasan, langkah selanjutnya adalah memulai proses pengelasan aluminium. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Lakukan Tack Weld

Langkah pertama adalah melakukan tack weld, yang juga dikenal sebagai las ikat. Proses ini melibatkan pengelasan sementara pada beberapa bagian material yang akan disambung. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kehalusan dan ukuran celah pengelasan pada material yang akan disambung tetap terjaga, sehingga memudahkan proses pengelasan selanjutnya.

2. Pastikan Sudut Filler Metal dan Elektroda Sudah Tepat

Langkah kedua adalah memastikan sudut filler metal dan elektroda telah tepat. Proses pengelasan aluminium harus dilakukan dengan teknik yang sesuai agar menghasilkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan sudut pengaturan filler metal dan elektroda.

Untuk pengelasan TIG, disarankan sudut tungsten atau elektroda berkisar antara 70 hingga 80 derajat. Sedangkan untuk sudut filler metal, atau logam penambah, disarankan sekitar 45 derajat. Memperhatikan sudut yang tepat akan membantu dalam mendapatkan hasil pengelasan yang baik dan terhindar dari cacat atau kekurangan pada hasil akhirnya.

3. Lelehkan Material

Langkah ketiga adalah melelehkan material. Untuk mendapatkan sambungan yang kuat, material perlu dilelehkan terlebih dahulu. Setelah material meleleh, dekatkan atau masukkan bahan tambahan ke dalam busur las hingga meleleh.

Penting untuk diketahui bahwa jika proses pelelehan material tidak optimal, hasil sambungan kemungkinan akan menjadi rapuh dan kurang kuat. Oleh karena itu, pastikan proses pelelehan material dilakukan dengan baik dan sempurna untuk memastikan kekuatan sambungan yang optimal.

4. Lakukan Ayunan

Langkah keempat adalah melakukan ayunan. Ayunan diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengelasan merata di seluruh daerah sambungan. Proses ayunan dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti gerakan melingkar atau zig-zag. Selain itu, bisa juga menggunakan gerakan lain yang sesuai dengan keahlian dan preferensi masing-masing welder. Pastikan untuk melakukan ayunan dengan cermat dan konsisten agar hasil pengelasan dapat mencapai kekuatan dan keindahan yang diinginkan.

Baca Juga :   √ Harga Borongan Tenaga Las Per Meter Terbaru: Karbit & Listrik

5. Dekatan Tungsten pada Permukaan Material

Langkah kelima adalah mendekatkan tungsten pada permukaan material. Lakukan pendekatan atau penekanan ujung tungsten pada permukaan benda kerja. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan penetrasi atau penembusan yang lebih baik.

Dengan mendekatkan tungsten pada permukaan material, akan dihasilkan penetrasi yang lebih dalam. Hal ini akan menghasilkan hasil pengelasan yang lebih kuat dan sempurna, karena penetrasi yang baik akan membantu dalam mengikat material secara efektif dan menyeluruh.

6. Turunkan Ampere

Langkah keenam adalah menurunkan ampere. Aluminium memiliki sifat sebagai penghantar panas yang cukup baik. Jika proses pengelasan memakan waktu lama, maka aluminium dapat cepat meleleh.

Oleh karena itu, penting bagi mesin las aluminium untuk memiliki fitur penurunan ampere. Dengan demikian, seorang welder dapat lebih mudah menurunkan ampere hanya dengan menginjak pedal yang disediakan. Ini akan membantu mengontrol suhu dan mencegah aluminium dari meleleh secara berlebihan, sehingga hasil pengelasan menjadi lebih terkendali dan berkualitas.

7. Lakukan Pengelasan Interminttent

Langkah ketujuh adalah melakukan pengelasan intermiten. Jika produk yang akan dilas tidak membutuhkan proses pengelasan yang kontinu, welder dapat menggunakan jenis pengelasan intermiten.

Pengelasan intermiten adalah metode pengelasan yang dilakukan secara putus-putus. Metode ini digunakan untuk menghindari terjadinya pemanasan berlebih pada material yang sedang dilas.

Dengan melakukan pengelasan secara intermiten, dapat mengontrol suhu secara lebih efektif dan mencegah material dari pemanasan berlebih yang dapat mengakibatkan deformasi atau kerusakan pada produk yang sedang dilas.

8. Setelah Proses Pengelasan Aluminium

Langkah kedelapan setelah proses pengelasan aluminium adalah membersihkan permukaan material produk dari spatter atau percikan las serta berbagai kotoran yang dihasilkan selama proses pengelasan.

Proses pembersihan material dapat dilakukan menggunakan sikat baja yang tahan karat atau menggunakan wire brush tahan karat. Pastikan untuk membersihkan dengan teliti agar permukaan material menjadi bersih dan bebas dari kotoran yang dapat mengganggu estetika dan kualitas hasil akhir pengelasan.

BACA JUGA :

Penutup

Dalam dunia industri, Las Aluminium merupakan teknik pengelasan yang sangat penting dan sering digunakan. Dengan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan konduktivitas termal yang luar biasa, aluminium menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi teknik.

Namun, menguasai proses pengelasan aluminium bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang tepat untuk menghasilkan sambungan yang kuat dan berkualitas.

Dengan memahami secara mendalam tentang Apa Itu Las Aluminium, para pengrajin dan insinyur dapat memanfaatkan potensi luar biasa dari logam ini untuk menciptakan produk-produk yang inovatif dan berkualitas tinggi dalam berbagai industri.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Las Aluminium? Alat, Bahan dan Prosedurnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *