Apa Itu Shear Wall

√ Apa Itu Shear Wall? Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Posted on

FInoo.id – √ Apa Itu Shear Wall? Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Di bidang konstruksi, sering kali kita menemui istilah yang cukup asing. Misalnya, istilah “shear wall” mungkin terdengar tidak familiar bagi kebanyakan orang yang tidak berkecimpung dalam dunia konstruksi. Namun, hal tersebut bukanlah suatu masalah. Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu struktur shear wall yang sering digunakan dalam pembangunan.

Apa Itu Shear Wall?

Dalam bidang teknik struktur, dinding geser adalah bagian vertikal dari sistem penahan gaya gempa yang dirancang untuk menahan gaya lateral seperti angin dan beban seismik. Biasanya, dinding ini terbuat dari struktur slab beton bertulang dan dipasang secara vertikal di sisi-sisi gedung. Namun, selain menggunakan beton bertulang, dinding geser juga dapat terbuat dari pasangan bata bertulang, pelat baja, atau kayu yang sudah diperkuat dengan panel geser.

Umumnya, dinding geser diterapkan pada bangunan bertingkat tinggi, terutama yang memiliki lebih dari 20 lantai. Pembuatan dinding geser sangat penting untuk meningkatkan kekakuan struktur serta menyerap gaya geser yang besar.

Pemasangan dinding geser biasanya dilakukan di dinding luar bangunan atau di inti bangunan yang berfungsi sebagai partisi untuk tangga atau ruang lift. Terdapat beberapa karakteristik dalam perencanaan dinding geser:

  • Kuat dan Kaku: Dinding geser harus dirancang agar memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan gaya lateral seperti angin dan beban seismik. Selain itu, dinding ini juga harus memiliki kekakuan yang memadai untuk menjaga stabilitas keseluruhan struktur bangunan.
  • Tidak Berseling Tetapi Menerus ke Atas: Disarankan agar dinding geser tidak memiliki celah atau sambungan yang memotong secara horizontal, melainkan harus menerus ke atas secara vertikal. Hal ini untuk memastikan bahwa gaya lateral dapat ditahan secara efektif.
  • Penyaluran Beban Horizontal: Jika dinding geser memiliki sambungan atau tidak menerus ke atas, maka beban atau gaya horizontal yang ditahan oleh dinding tersebut harus disalurkan melalui lantai atau elemen struktural lainnya dengan cara yang terukur dan terkontrol.
  • Penguatan Balok Keliling dan Balok Pondasi: Untuk meningkatkan kekuatan dinding geser, sebaiknya balok keliling (ring beam) dan balok pondasi juga diperkuat secara tepat. Hal ini penting agar dinding geser dapat bekerja secara optimal dalam menahan gaya lateral dan menjaga kestabilan struktur bangunan secara keseluruhan.

Fungsi Shear Wall

Dinding geser memiliki beberapa fungsi penting dalam konstruksi:

  1. Menahan Beban Lateral: Dinding geser dirancang untuk menahan beban lateral yang timbul akibat gempa bumi, angin, tekanan hidrostatik, atau tekanan lateral dari tanah. Hal ini membantu menjaga stabilitas struktur bangunan.
  2. Cocok untuk Wilayah Rawan Gempa: Karena kemampuannya dalam menahan gaya lateral, dinding geser sangat cocok dipasang di wilayah yang rawan gempa. Mereka membantu melindungi bangunan dari kerusakan akibat getaran gempa.
  3. Efisien Biaya Konstruksi: Penggunaan dinding geser dalam konstruksi dapat mengurangi biaya secara keseluruhan. Mereka memungkinkan penggunaan material yang lebih efisien dan mengurangi kebutuhan akan struktur tambahan untuk menahan gaya lateral.
  4. Mengurangi Kerusakan Akibat Gempa: Dinding geser membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh gempa pada elemen struktural dan non-struktural bangunan. Mereka dapat melindungi jendela kaca dan bahan konstruksi lainnya dari retakan atau kerusakan yang serius.
  5. Meningkatkan Kekakuan Struktur: Dinding geser memberikan tambahan kekakuan pada struktur bangunan, sehingga meningkatkan kemampuan bangunan untuk menahan gaya lateral dan menjaga stabilitasnya.
  6. Meminimalkan Risiko Kegagalan Dinding Eksterior: Dinding geser membantu meminimalkan risiko kegagalan dinding eksterior, sehingga meningkatkan keamanan bangunan terhadap kondisi eksternal yang ekstrim.
  7. Mendukung Beberapa Lantai Gedung: Dinding geser dapat mendukung beberapa lantai gedung dengan efisien, menjaga stabilitas dan integritas struktural bangunan dalam berbagai kondisi beban.
  8. Mencegah Runtuhan Struktur: Bahkan saat terjadi gerakan lateral yang kuat selama gempa bumi, dinding geser membantu mencegah runtuhnya struktur bangunan secara keseluruhan, sehingga meningkatkan keselamatan penghuninya.
Baca Juga :   √ Biaya Renovasi Rumah Type 36 Terbaru: Material & Tenaga

Bahan Shear Wall Biasa

Dinding geser dapat dibuat dari berbagai bahan, di antaranya adalah beton, baja, dan kayu lapis.

1. Beton

Dinding geser beton bertulang digunakan dalam konstruksi untuk memberikan kekuatan dan kekakuan lateral yang lebih besar. Mereka sering digunakan pada bangunan bertingkat menengah hingga tinggi, yang terdiri dari empat hingga 35 lantai. Penggunaan beton bertulang memberikan struktur yang kokoh dan tahan terhadap gaya lateral yang dihasilkan oleh gempa bumi atau angin kencang.

2. Baja

Dinding geser pelat baja terdiri dari baja dan pelat pengisi. Mereka umumnya digunakan pada gedung-gedung tinggi untuk meningkatkan ketahanan seismik. Didesain dengan elemen batas yang kuat, dinding geser baja mampu menahan beban seismik selama gempa bumi terjadi. Ini menjadikannya pilihan yang ideal untuk bangunan yang berada di wilayah rawan gempa.

3. Kayu Lapis

Dinding geser kayu lapis terbuat dari lapisan-lapisan kayu yang disusun secara bersama-sama. Mereka dirancang untuk menahan gaya lateral yang berkelanjutan akibat beban angin, seperti angin topan, tornado, dan angin kencang. Dinding geser kayu lapis memberikan fleksibilitas dalam desain bangunan dan sering digunakan pada bangunan di daerah dengan risiko angin yang tinggi.

Setiap jenis dinding geser memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, sehingga pemilihan bahan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan konstruksi.

Jenis-jenis Shear Wall

Biasanya, terdapat tiga jenis dinding geser yang sesuai dengan letak dan fungsinya, yaitu:

1. Bearing Walls

Dinding bearing akan menopang sebagian besar beban gravitasi bangunan. Jenis dinding ini juga sering digunakan sebagai dinding partisi di apartemen yang berdekatan. Dinding bearing ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas bangunan dan mendistribusikan beban secara merata ke dalam struktur. Oleh karena itu, desain dan konstruksi dinding bearing harus memperhatikan kekuatan dan kestabilan yang memadai untuk menanggung beban yang diberikan.

Baca Juga :   √ Pondasi Cakar Ayam Rumah 1 Lantai Beserta Karakteristik & Ukuranya

2. Frame Walls

Frame walls merupakan jenis dinding yang dirancang khusus untuk menahan beban lateral, dimana beban gravitasi utamanya ditopang oleh rangka beton bertulang. Dinding jenis ini sering dibangun di antara barisan kolom sebagai bagian integral dari sistem struktural bangunan.

Frame walls berperan penting dalam menambah kekakuan dan kestabilan struktur bangunan terhadap gaya lateral seperti angin dan gempa. Mereka bekerja sama dengan rangka beton bertulang untuk menyebarkan dan menahan gaya lateral tersebut secara efektif, menjaga integritas keseluruhan bangunan.

3. Core Walls

Dinding geser jenis core walls adalah komponen penting yang sering diposisikan di bagian inti gedung, terutama di bagian tengah yang menampung poros lift dan tangga. Fungsinya adalah untuk menanggulangi beban lateral yang terjadi pada bangunan, yang disebabkan oleh gempa bumi atau angin kencang.

Kehadiran core walls dalam desain struktural bangunan membantu dalam meningkatkan kekuatan dan kestabilan keseluruhan gedung. Mereka berperan sebagai tulang punggung yang mendukung struktur bangunan dari dalam, sehingga mampu menahan gaya lateral dengan efektif.

Jenis Shear Wall Berdasarkan Materialnya

Selain dari lokasinya, dinding geser juga dapat dibedakan berdasarkan jenis material yang digunakan. Berikut beberapa jenisnya:

1. Dinding Geser Beton Bertulang

Jenis pertama ini umumnya digunakan untuk bangunan perumahan. Dinding ini diperkuat baik secara horizontal maupun vertikal. Namun, di ujung setiap dinding, palang dipasang rapat dan diikat. Wilayah di ujung dinding geser beton bertulang ini dikenal sebagai elemen batas atau barbel. Ketebalan dinding geser beton bertulang bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti kebutuhan isolasi termal bangunan, usia bangunan, jumlah lantai, dan lain sebagainya.

2. Dinding Geser Blok Beton

Selain itu, terdapat juga dinding geser yang dibangun menggunakan balok beton berongga bersama dengan tulangan baja. Tulangan tersebut umumnya digunakan untuk memaksimalkan efek dari pasangan bata beton terhadap beban gempa.

Batang tulangan disusun melalui ruang balok beton, baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Setelah batangan ditempatkan pada pasangan bata beton, beton segar dituangkan ke dalam ruang berongga tersebut dan dibiarkan mengeras.

3. Shear Wall Baja

Dalam perkembangan konstruksi yang terus berlanjut, saat ini banyak dinding geser yang dibuat dari baja. Mereka terdiri dari dinding pelat baja, kolom batas, dan balok lantai horizontal.

Dalam aksi dinding geser baja, strukturnya mirip dengan gelagar pelat. Dinding pelat baja berperan sebagai inti dari gelagar pelat, sedangkan kolom batas berperan sebagai sayap dan balok horizontal berfungsi sebagai pengaku gelagar pelat.

5. Plywood Shear Wall

Material terakhir terdiri dari lembaran kayu lapis dan stud. Lembaran kayu lapis berfungsi mentransfer gaya geser sementara stud bertugas menahan tegangan atau kompresi.

Baca Juga :   Mengapa Memilih Plafon GRC? Berikut Kelebihan & Kekuranganya

Selain itu, terdapat juga dinding geser Mid-Ply yang dilengkapi dengan lembaran kayu lapis tambahan yang disusun di tengah dinding kayu lapis biasa, dan serangkaian pasang stud ditempatkan di kedua sisi lapisan tengah tersebut.

Cara Memasang Dinding Geser

Dengan mempertimbangkan fungsi utama dinding geser yang dirancang untuk menahan beban gravitasi vertikal dan beban lateral, pemasangannya harus mematuhi sejumlah unsur.

Menurut panduan Constructionor, berikut adalah langkah-langkah pemasangan dinding geser:

  1. Integrasi Struktural: Dinding geser ini secara struktural harus terintegrasi dengan atap atau lantai bangunan. Hal ini penting untuk memastikan keselarasan dan kekokohan struktur keseluruhan.
  2. Orientasi Lateral: Dinding lateral lainnya harus ditempatkan pada sudut kanan agar memberikan stabilitas tiga dimensi pada struktur bangunan. Dengan demikian, keseluruhan bangunan akan lebih stabil dan mampu menahan gaya lateral dengan lebih efektif.
  3. Menahan Gaya Angkat dan Geser: Dinding ini harus mampu menahan gaya angkat yang disebabkan oleh hambatan udara serta gaya geser yang mencoba mendorong dinding ke atas atau mendorongnya masuk dan keluar dari struktur. Ini penting untuk menjaga kestabilan dan integritas bangunan.
  4. Stabilitas Tambahan: Sistem struktur dinding geser ini dirancang untuk memberikan stabilitas ekstra pada bangunan. Ini memastikan bahwa bangunan dapat menahan gaya lateral dengan lebih baik, terutama saat terjadi gempa atau angin kencang.
  5. Area Pendukung yang Lebih Tinggi: Dinding geser cenderung memiliki area pendukung yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan struktur berbingkai beton bertulang (RCC). Hal ini membantu meningkatkan kekuatan dan kestabilan keseluruhan bangunan dalam menghadapi gaya lateral.

Dengan memperhatikan semua unsur ini, pemasangan dinding geser dapat dilakukan dengan efisien dan memastikan keamanan serta kekokohan struktur bangunan.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa shear wall merupakan elemen vital dalam dunia konstruksi, terutama dalam menghadapi beban lateral seperti gempa bumi dan angin kencang.

Melalui artikel ini, kita telah mempelajari berbagai aspek tentang apa itu shear wall, termasuk jenis-jenisnya, fungsi, serta panduan pemasangannya.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang shear wall, diharapkan para profesional konstruksi dapat merancang dan membangun bangunan yang lebih kuat, stabil, dan aman bagi penghuninya.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Shear Wall? Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *