Pengertian Trafo CT

Pengertian Trafo CT: Fungsi, Jenis & Cara Kerjanya Lengkap

Posted on

Finoo.id – Pengertian Trafo CT: Fungsi, Jenis & Cara Kerjanya Lengkap. Secara umum, transformator arus (CT) adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah besaran arus dalam sebuah rangkaian listrik.

Penggunaan transformator arus (CT) bertujuan untuk memonitor stabilitas arus listrik. Selain mengatur besar atau kecilnya arus, transformator arus (CT) juga dapat digunakan sebagai parameter daya listrik.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara lebih rinci tentang pengertian transformator arus (CT), termasuk fungsi, simbol, dan juga cara kerjanya.

Pengertian Trafo CT

Transformator arus (CT) adalah perangkat yang berfungsi untuk mengubah besaran arus. Dengan menggunakan trafo ini, arus listrik dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik dalam besaran besar maupun kecil.

Selain berperan sebagai pengubah arus, trafo CT juga memiliki fungsi untuk memudahkan pengukuran arus listrik. Biasanya, pengukuran arus dalam rangkaian listrik berdaya tinggi akan sulit dilakukan menggunakan panel metering biasa.

Tegangan tinggi dapat menyebabkan panel metering cepat panas dan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, fungsi trafo CT adalah untuk menstabilkan tegangan, sehingga arus listrik dalam rangkaian terhindar dari risiko kelebihan beban (overload) dan lebih aman untuk diukur menggunakan perangkat pengukuran.

Setelah arus listrik dengan tegangan tinggi distabilkan oleh trafo CT, panel metering atau alat pengukur lainnya dapat membaca besaran nilai arus yang terdapat dalam rangkaian tersebut. Dengan demikian, pengukuran dapat dilakukan tanpa khawatir akan kerusakan pada peralatan.

Fungsi Trafo CT

Trafo CT juga dikenal sebagai trafo seri karena memiliki dua gulungan sekunder yang dihubungkan secara seri.

Fungsi utama dari trafo seri adalah menghasilkan arus AC pada lilitan sekunder dengan jumlah yang sama dengan tegangan yang terdapat pada lilitan primer.

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap fungsi trafo CT:

1. Mengukur Arus Listrik

Transformator arus CT berfungsi untuk mengukur arus listrik. Dalam kasus arus listrik yang memiliki tegangan tinggi, pengukurannya menjadi sulit tanpa adanya bantuan transformator arus CT, karena dapat menyebabkan kerusakan pada panel metering.

Dengan menggunakan transformator arus CT, kuat arus dalam rangkaian dapat dikurangi intensitasnya sehingga dapat terbaca dan dideteksi oleh alat pengukur.

Baca Juga :   Pengertian Sensor Proximity Induktif Serta Cara Kerjanya Lengkap

2. Menyetabilkan Tegangan

Trafo CT juga memiliki peran sebagai penstabil tegangan. Dalam sebuah rangkaian, trafo CT dapat digunakan untuk mengatur dan menstabilkan besaran arus yang mengalir.

3. Melindungi Peralatan

Transformator CT terdiri dari dua lilitan sekunder yang dihubungkan secara seri. Lilitan sekunder pada transformator berperan dalam mengurangi arus listrik sehingga jumlahnya sebanding dengan lilitan primer.

Tujuan utamanya adalah melindungi peralatan agar tidak mudah rusak akibat tegangan yang berlebihan (overload).

Cara Kerja Trafo CT

Trafo CT merupakan transformator yang memiliki dua lilitan sekunder dalam komponennya. Lilitan sekunder ini berperan penting dalam mengatur besaran arus listrik yang mengalir pada rangkaian.

Prinsip kerja trafo CT adalah dengan menghasilkan arus AC pada lilitan sekundernya. Ketika arus mengalir melalui rangkaian, arus AC tersebut akan menciptakan medan magnet.

Medan magnet yang terbentuk akan mengalir dan terkonsentrasi di inti trafo. Medan magnet ini kemudian akan menunjukkan nilai arus pada lilitan sekunder.

Medan magnet pada lilitan sekunder akan berinteraksi dengan fluks yang dihasilkan oleh lilitan primer. Hal ini akan menyebabkan arus yang dihasilkan oleh lilitan primer dan lilitan sekunder menjadi seimbang.

Simbol Trafo CT

Dalam dunia elektronika, simbol trafo CT direpresentasikan sebagai berikut:

Jenis – jenis Trafo CT

Trafo CT memiliki beberapa kategori yang dibedakan berdasarkan bentuk dan klasifikasinya. Berikut ini adalah pembahasannya secara lebih detail:

A. Jenis Trafo CT Berdasarkan Klasifikasinya

Berdasarkan klasifikasinya, transformator CT dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  1. Transformator Arus Indoor: Transformator Arus Indoor (Indoor Current Transformer) dirancang khusus untuk digunakan di dalam ruangan atau area tertutup. Mereka umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dan dapat dipasang di dalam panel listrik atau peralatan listrik lainnya. Transformator arus indoor ini umumnya digunakan dalam sistem tenaga listrik terdistribusi, panel kontrol, atau peralatan pengukuran di dalam bangunan.
  2. Transformator Arus Outdoor: Transformator Arus Outdoor (Outdoor Current Transformer) dirancang untuk digunakan di luar ruangan atau dalam lingkungan terbuka. Mereka dibuat dengan bahan tahan cuaca dan perlindungan yang baik terhadap kondisi lingkungan eksternal seperti kelembaban, debu, dan suhu ekstrem. Transformator arus outdoor ini biasanya digunakan dalam jaringan transmisi dan distribusi listrik untuk pengukuran dan perlindungan sistem.
  3. Transformator Arus Portable: Transformator Arus Portable (Portable Current Transformer) adalah jenis transformator CT yang dirancang untuk digunakan secara sementara atau portabel. Mereka biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan, serta dilengkapi dengan konektor atau terminal yang mudah dipasang dan dilepas. Transformator arus portable ini umumnya digunakan dalam pengujian dan pengukuran lapangan, pemeliharaan peralatan listrik, atau dalam situasi di mana diperlukan pemantauan arus sementara.
  4. Transformator Arus Bushing: Transformator Arus Bushing (Bushing Current Transformer) merupakan jenis transformator CT yang dirancang untuk dipasang pada bushing atau isolator tegangan tinggi pada peralatan listrik seperti transformator daya atau pemutus sirkuit. Mereka terintegrasi dengan bushing itu sendiri dan dapat digunakan untuk pengukuran dan perlindungan arus pada peralatan tersebut.
Baca Juga :   Pengertian Mikrometer Sekrup: Fungsi, Jenis & Cara Membaca

Setiap jenis transformator CT ini memiliki kegunaan dan karakteristik yang khusus sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan aplikasinya.

B. Jenis Trafo CT Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga jenis transformator CT, yaitu:

  1. Transformator Arus Window: Transformator Arus Window (Window Current Transformer) memiliki bentuk seperti jendela atau lubang persegi yang terletak di sekitar inti transformator. Trafo ini biasanya terdiri dari bagian atas dan bawah yang dapat dibuka, sehingga mudah untuk menggulung kabel penghantar di sekitar lilitan inti. Dengan membuka bagian atas dan bawah, kabel penghantar dapat dihubungkan dengan lilitan sekunder trafo CT. Transformator arus window ini umumnya digunakan untuk pengukuran arus pada kabel atau penghantar yang sudah terpasang tanpa perlu memutus rangkaian.
  2. Transformator Arus Split Core: Transformator Arus Split Core (Split Core Current Transformer) memiliki desain yang terdiri dari dua bagian yang dapat dibuka, memungkinkan untuk pemasangan di sekitar kabel atau penghantar tanpa perlu memutus rangkaian. Trafo ini memiliki inti transformator yang terbagi menjadi dua bagian, sehingga memungkinkan untuk menggulung kabel penghantar ke dalam trafo tanpa perlu memutus sirkuit. Transformator arus split core ini sangat berguna untuk instalasi setelah pemasangan awal atau dalam situasi di mana penghantar tidak dapat diputus.
  3. Transformator Arus Silinder: Transformator Arus Silinder (Cylinder Current Transformer) memiliki bentuk silinder atau tabung. Inti transformator pada trafo ini berada di dalam silinder yang terbuat dari bahan magnetik. Lilitan primer dan sekunder diletakkan di sekitar silinder tersebut. Transformator arus silinder ini umumnya digunakan dalam aplikasi di mana diperlukan daya tinggi dan ukuran yang kompak, seperti dalam sistem tenaga listrik tinggi atau peralatan listrik industri.

Setiap jenis transformator CT ini memiliki kelebihan dan kegunaan yang spesifik sesuai dengan aplikasi dan kebutuhan pengukuran arus listrik yang berbeda.

Baca Juga :   Pengertian Electrical Waveform ( Bentuk Gelombang Listrik) Yang Tepat

Cara Pasang Trafo CT

Trafo CT dalam komponen elektronika memiliki fungsi untuk mengubah tegangan listrik dari tinggi menjadi rendah atau sebaliknya.

Untuk memanfaatkan trafo dalam suatu rangkaian, trafo perlu dipasang dengan benar. Berikut adalah cara memasang trafo CT:

  1. Persiapkan peralatan yang diperlukan, seperti kabel, trafo, konektor, dan lain-lain.
  2. Pasang konektor pada ujung kabel listrik yang akan digunakan.
  3. Pastikan ada pengaman berupa sekring pada kabel listrik.
  4. Ikat trafo CT dan sambungkan dengan kabel menggunakan baut atau metode pengikatan yang sesuai.
  5. Selanjutnya, hubungkan kabel dengan sumber listrik yang tepat.
  6. Pasang sekring sesuai dengan petunjuk dan hubungkan dengan kabel dan panel listrik yang relevan.
  7. Pastikan semua kabel terhubung dengan benar dalam rangkaian.
  8. Setelah menghidupkan sumber listrik, trafo CT sekarang sudah berfungsi sesuai kebutuhan.

Pastikan untuk selalu mengikuti panduan penggunaan dan petunjuk pemasangan yang disediakan oleh produsen trafo CT yang kalian gunakan. Konsultasikan juga dengan ahli atau teknisi listrik yang berpengalaman jika diperlukan untuk memastikan pemasangan trafo CT dilakukan dengan aman dan tepat.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, kami ingin menekankan kembali bahwa Trafo CT atau transformator arus merupakan komponen penting dalam sistem distribusi listrik. Pengertian Trafo CT telah kita jelaskan sebelumnya, yaitu sebagai alat yang bertugas mengubah arus listrik dengan tingkat yang sangat tinggi menjadi arus dengan tingkat yang lebih rendah, sehingga dapat dianalisis dan diukur dengan lebih aman oleh peralatan meteran listrik.

Pemahaman akan fungsi dan kerja dari Trafo CT sangat penting bagi para profesional di bidang teknik listrik dan industri yang menggunakan peralatan listrik tinggi. Tanpa Trafo CT, pengukuran arus listrik berintensitas tinggi akan menjadi proses yang berisiko dan sulit.

Akhirnya, Trafo CT bukan hanya sekedar peralatan teknis, namun merupakan simbol inovasi dan kemajuan dalam teknologi listrik yang telah memberikan dampak signifikan dalam dunia industri dan teknologi. Terima kasih telah menyimak artikel finoo.id ini. Semoga pengetahuan ini bermanfaat bagi kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *