Rangka Baja Ringan

Rangka Baja Ringan: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Posted on

Finoo.id – Rangka Baja Ringan: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan. Atap memiliki peran signifikan dalam struktur sebuah rumah maupun bangunan lainnya.

Terdapat beragam jenis material yang dapat digunakan untuk melapisi atap pada suatu bangunan. Salah satu alternatif utamanya adalah rangka atap baja ringan, yang saat ini semakin populer dipilih.

Inovasi baru dalam peralatan konstruksi rumah modern adalah penggunaan baja ringan. Kelebihan yang dimiliki oleh material ini telah menarik perhatian banyak masyarakat yang menginginkan bangunan berkualitas. Namun, bagaimana cara menentukan dimensi yang tepat untuk rangka baja ringan pada atap?

Berikut ini adalah deskripsi rinci mengenai struktur rangka atap baja ringan yang umumnya digunakan dalaccsm proyek konstruksi bangunan.

Jenis Rangka Atap Baja Ringan Yang Digunakan

Apabila Anda ingin menghindari pembangunan atap yang berat, menggunakan baja ringan dapat menjadi opsi yang tepat.

Material baja ringan diproduksi dari kombinasi baja, seng, dan aluminium. Setelah proses tersebut, material ini diolah menjadi bentuk tertentu, menghasilkan rangka dengan profil yang lebih tipis dan bobot yang lebih ringan.

Karakteristik ringannya ini memberikan keuntungan bagi struktur dan pondasi, karena beban atap yang diberikan tidak terlalu besar.

Berbagai jenis baja ringan yang umumnya digunakan untuk atap antara lain sebagai berikut:

1. Baja Ringan Kaso

Jenis baja ringan ini sangat sesuai digunakan sebagai elemen utama dalam konstruksi tiang. Baja ringan ini juga dikenal sebagai trus.

Terdapat dua bentuk utama dari baja ringan ini, yaitu dalam bentuk W dan C, dengan ukuran W memiliki dimensi yang lebih besar.

Penggunaan baja ringan jenis kaso untuk struktur atap dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan agar pemanfaatannya lebih efisien.

Dengan menerapkan baja ringan kaso secara tepat pada atap, kekokohannya tetap terjaga dan dapat bertahan selama puluhan tahun.

2. Baja Ringan Reng

Profil B dari baja ringan yang dikenal sebagai reng sangat sesuai untuk berfungsi sebagai penopang genteng. Selain itu, bahan dasar seperti bambu atau material lainnya juga dapat digunakan.

Proses pengolahan reng untuk menghasilkan atap berkualitas memerlukan waktu yang cukup lama, terutama dalam tahap perendaman.

Baca Juga :   √ Apa Itu Pondasi Umpak? Fungsi, Kelebihan, Hingga Teknik Pembuatannya

Namun, penerapannya sendiri relatif cepat, sehingga memungkinkan pembangunan konstruksi dapat selesai lebih cepat.

Bentuk dari baja ringan reng ini menyerupai trapesium yang ramping, memberikan tampilan yang lebih modern pada atap rumah.

3. Baja Ringan Taso

Profil baja ringan dari jenis ini memiliki bentuk yang menyerupai huruf A. Pada bagian luar profil tersebut terdapat balok-balok kecil yang berfungsi untuk menghubungkan baja ringan dengan profil B.

Dalam pembuatan atap baja ringan taso yang memiliki kekuatan tinggi, diperlukan ketebalan yang tipis. Hal ini menghasilkan kesan modern pada bangunan.

Selain itu, baja ringan taso juga sering digunakan untuk menghubungkan elemen-elemen konstruksi kuda-kuda. Bahkan, bagian gording pun dapat diperkuat dengan taso untuk menciptakan tampilan permukaan atap yang estetis.

Cara Pasang Rangka Atap Baja Ringan

Walaupun rangka atap dari jenis ini dikategorikan sebagai elemen yang ringan dan pemasangannya relatif cepat, para pemasang harus memahami teknik yang tepat untuk memastikan kekokohan dan keamanan rangka atap. Sebab, jika pemasangannya tidak dilakukan dengan baik, misalnya siku-siku yang tidak teratur atau posisi yang tidak sejajar, maka rangka atap dapat menjadi rapuh dan kurang tahan lama. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk memasang rangka atap baja ringan:

  1. Pastikan bahwa siku pada permukaan bagian atas dari balok rangka sudah berada pada posisi yang rata.
  2. Periksa dengan teliti agar posisi kuda-kuda tidak terbalik antara bagian kiri dan kanannya (L-R).
  3. Pastikan bahwa jarak antara baut terluar dengan batang yang disambung memiliki jarak minimal dua kali diameter baut.
  4. Tetapkan jarak antara baut-baut minimal tiga kali diameter baut.
  5. Ketika memasang baut, pastikan bahwa alat yang digunakan tegak lurus terhadap bidang, dan gunakan alat dengan kecepatan antara 200 rpm hingga 250 rpm. Setelah baut terpasang dengan kuat, segera hentikan alat.
  6. Ketika memasang baut di bagian tepi, pastikan posisi baut simetris, terutama di sudut-sudut pertemuan antara batang-batang. Hindari memasang baut pada titik beban berat pada batang.
  7. Setelah baut terpasang, lanjutkan dengan memasang balok nok. Pasang juga elemen bracing (pengikat) di atas top-chord dan di bawah reng untuk memperkuat struktur.
  8. Perhatikan jenis penutup atap yang akan digunakan agar jarak pemasangan reng (roof battens) dapat disesuaikan dengan baik.
  9. Pada tahap akhir, pasang gording tambahan atau outrigger, setelah kuda-kuda terakhir yang bersandar pada ring balok.
  10. Setelah semua langkah tersebut selesai, Anda bisa melanjutkan dengan pemasangan atap sesuai dengan desain yang telah ditentukan sebelumnya.

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Baja Ringan Untuk Atap

Kelebihan Rangka Atap Baja Ringan

1. Daya Tahan yang Lama

Kekuatan yang terbentuk dari ringannya struktur rangka atap baja ringan tidak dapat dianggap remeh. Material ini mampu melawan korosi serta cuaca ekstrem tanpa menyurutkan performanya.

Hasilnya, rumah Anda dapat dinikmati dalam kondisi yang terjaga. Kualitas baja ringan telah ditingkatkan, membuatnya lebih tahan lama dibandingkan atap kayu yang mudah rusak.

Baca Juga :   √ Kuda Kuda Baja Ringan Bentang 8 Meter : Bentuk & Ukuran

Meskipun memiliki bobot ringan, material ini tidak mengalami kontraksi atau ekspansi yang signifikan.

2. Fleksibilitas dalam Pemodelan

Kebanyakan desain rumah kompleks kadang menjadi hambatan dalam mewujudkan impian. Jika Anda mengalami situasi ini, pilihan yang baik adalah atap baja ringan.

Material ini mudah dibentuk menjadi berbagai desain sesuai keinginan.

3. Pemasangan yang Efisien

Beratnya yang rendah sesuai dengan namanya, yakni hanya sekitar 9 kg/m2, mempermudah proses pemasangan. Karakteristik ringan ini secara signifikan memudahkan pemasangan atap.

Hal ini tentu saja berarti Anda dapat menghemat waktu dan biaya sewa tukang.

Sistem penyambungan untuk jenis rangka atap ini juga sederhana. Penyambungan atap baja ringan bisa menggunakan sekrup, baut besi, keling, atau teknik pengelasan.

4. Ketahanan Tarik yang Optimal

Dibandingkan dengan jenis atap lainnya, atap baja ringan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi. Karakteristik ini memiliki peran penting dalam menentukan tingkat ketahanan tarik.

Ketahanan tarik baja ringan relatif lebih tinggi dari baja biasa, bahkan mencapai 550 Mpa.

5. Dapat Didaur Ulang

Baja ringan yang tak lagi digunakan dapat dikelola ulang untuk berbagai struktur lain. Keberlangsungan material yang tahan lama memungkinkan Anda untuk mengubahnya menjadi bahan lain.

Prosesnya melibatkan peleburan dan pembentukan ulang menjadi beragam konstruksi, misalnya untuk pondasi rumah.

Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan

1. Tampilan Tidak Terlalu Teratur

Secara prinsip, struktur atap bertugas menopang berbagai beban atap, yang dapat sangat bervariasi. Semakin berat material penutup atap, semakin padat tampilan kerangka yang terlihat.

Tentunya, kepadatan ini berkontribusi pada kekokohan dan ketahanan atap.

Namun, hasilnya dapat mengakibatkan penampilan yang kurang teratur, sedikit mengurangi nilai estetika secara visual.

2. Potensi Risiko Kejadian Roboh

Dalam usaha membangun atap yang tahan lama dan kokoh, material baja ringan diterapkan dalam format jaring-jaring. Akan tetapi, bentuk kerangka ini membawa potensi risiko jika tidak dihitung dengan cermat. Oleh karena itu, pemasangan baja ringan sebagai atap harus dijalankan dengan pertimbangan yang matang.

Pertimbangan ini didasarkan pada kemungkinan perubahan dimensi akibat ekspansi dan penyusutan pada baja ringan. Proses ini diperlukan karena fleksibilitas baja ringan tidak sebanding dengan baja biasa.

3. Harga yang Relatif Tinggi

Sejumlah kelebihan yang dibawakan oleh baja ringan membawa dampak pada harga yang cukup tinggi. Biaya yang terkait dengan penerapan atap baja ringan bervariasi tergantung pada merek yang dipilih. Biaya dihitung per 6 cm baja ringan, dan berkisar antara Rp30.000 hingga Rp120.000.

4. Rentan Terpengaruh Angin

Karateristik ringan membuat atap baja ringan rentan terpengaruh oleh angin. Risiko ini semakin besar jika pemasangan atap tidak dilakukan dengan metode yang tepat.

Terutama pada daerah dengan angin kencang, risiko kerusakan lebih tinggi.

5. Pembatasan dalam Penampilan

Berkontrast dengan struktur atap kayu yang mungkin dapat lebih bebas dieksplorasi, atap baja ringan memiliki batasan dalam hal eksposur. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Salah satunya adalah penampilan yang cenderung kurang teratur, mengurangi nilai estetika yang dihadirkan oleh rumah.

Baca Juga :   √ Biaya Pembuatan Rumah Walet 4×6 Yang Harus Diketahui

Rangka atap baja ringan dapat menjadi solusi untuk atap rumah atau bangunan lainnya.

Keunggulan utamanya, yakni ringan, menjadikan pilihan ini populer di kalangan masyarakat. Dengan pemasangan yang cermat, Anda dapat meraih struktur atap yang tahan lama dan kokoh.

Tips Memilih Rangka Atap Baja Ringan

Keunggulan rangka atap baja ringan terletak pada ketahanannya yang tinggi terhadap karat dan cuaca ekstrem. Inilah alasan mengapa masyarakat lebih banyak memilih baja ringan daripada rangka kayu atau baja konvensional yang mudah mengalami korosi. Walaupun banyak merek baja ringan yang beredar di pasaran, tentu saja ada kebingungan mengenai cara memilih rangka atap baja ringan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

1. Sesuaikan dengan Jenis Atap yang Digunakan

Ketika memutuskan untuk membeli rangka atap baja ringan, penting untuk mempertimbangkan jenis atap yang akan digunakan pada bangunan Anda. Sesuaikan ketebalan rangka atap dengan beban yang akan dihadapinya, seperti genteng, keramik, asbes, kaca, atau beton. Semakin berat jenis atap yang akan digunakan, pilihlah baja ringan dengan kualitas yang terbaik.

2. Perhatikan Kualitas yang Memenuhi Standar

Salah satu indikator kualitas dari baja ringan adalah nilai tegangan yang tercantum. Sebuah baja ringan berkualitas baik biasanya memiliki nilai tegangan setidaknya 550 Mpa. Jika perlu, Anda dapat memilih nilai tegangan yang lebih tinggi. Namun, hindari memilih baja ringan dengan nilai tegangan di bawah 550 Mpa. Semakin rendah nilai tegangan, semakin lemah daya tarik dari baja ringan tersebut.

3. Pilih Rangka Atap dengan Garansi

Salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas sebuah baja ringan adalah adanya jaminan atau garansi. Produk dengan garansi biasanya telah melewati pengujian untuk memastikan nilai tegangan tarik yang sesuai dengan standar. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih rangka atap baja ringan yang dilengkapi dengan garansi untuk meningkatkan tingkat keamanan pada bangunan Anda.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai simpulan, Rangka Baja Ringan telah membuktikan dirinya sebagai solusi inovatif dalam dunia konstruksi. Ketahanannya, efisiensi, dan kemudahan pemasangan menjadikannya pilihan unggul bagi banyak proyek bangunan.

Dengan teknologi yang terus berkembang, kita dapat mengharapkan bahwa Rangka Baja Ringan akan terus memberikan kontribusi positif dalam menyempurnakan teknik konstruksi masa depan.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Rangka Baja Ringan: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *